Kemendikbud Usahakan UN 2012 Lebih Jujur


UN 2012 Lebih Jujur (Ilustrasi)

Sobat Praktis,
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wiendu Nuryanti mengatakan, pihaknya sudah melakukan banyak perbaikan untuk menciptakan pelaksanaan UN yang jujur dan berprestasi pada 2012 ini.
Pasalnya hal tersebut terkait dengan pendidikan karakter. "Sudah banyak upaya dan perbaikan yang dilakukan agar pelaksanaan UN lebih jujur dan lebih baik," terangnya saat deklarasi 'UN Jujur' dan berprestasi di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi DIY, Sabtu (17/3).
Dirjen Dikmen Hamid Muhammad mengatakan tahun ini pihaknya akan mengembangkan pendidikan anti-korupsi di semua sekolah di Indonesia. Dan deklarasi 'UN Jujur' sendiri menurutnya merupakan awal dari pembelajaran anti-korupsi di Indonesia.
Sedangkan Kapuspendik, Hari Setiabudi mengatakan, usaha-usaha untuk melaksanakan UN secara jujur sudah dilakukan Kemendikbud. Usaha-usaha tersebut antara lain dengan hanya adanya empat percetakan soal UN. Ini dilakukan agar pengawasab percetakan lebih gampang dan intensif.
"Sekarang lebih sulit untuk ada kebocoran. Percetakan kita kontrol dengan baik, pengawasan lebih ketat. Ada petugas dari pusat dan dari Perguruan Tinggi," tuturnya.
Selain itu, kata dia, pendistribusian soal juga dilakukan melalui tiga kali penyegelan. Yaitu segel di kardus, segel plastik dan terakhir di amplop. "Naskah soal hanya bisa dibuka di sekolah disaksikan para pengawas. Kalau segelnya rusak pelaksanaan UN tidak boleh dilaksanakan. Harus ada susulan. Kalau itu robek berarti bocor. Itu sistem yang kita laksanakan agar UN jujur dan kredibel," bebernya.
Deklarasi 'UN Jujur' sendiri di DIY diikuti seluruh elemen pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah Menengah atas (SMA) di Provinsi DIY. Sekitar 100 siswa dan guru mewakili seluruh sekolah di DIY membacakan sumpah bersama dalam deklarasi yang dipimpin Kepala Dikpora DIY Baskara Aji.
Deklarasi 'UN jujur' dan berprestasi tersebut disaksikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad dan Kepala Puspendik, Hari Setiadi. Deklarasi juga diikuti dinas pendidikan kabupaten/kota di DIY.
Deklarasi tersebut berisikan tiga janji yaitu siap membangun budaya pembelajaran berdasarkan ajaran agama, dan nilai utama karakter bangsa. Kedua siap mensukseskan UN dengan jujur dan berprestasi serta ketiga, siap melaksanakan dan menerima pendidikan anti-korupsi.
Menurut Baskara Aji, DIY merupakan satu dari sembilan provinsi lain di Indonesia yang mendeklarasikan UN jujur dan berprestasi. "Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk menggelar UN dengan jujur dan sesuai prosedur," terangnya.
Kesembilan provinsi yang menggelar deklarasi ini adalah Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, NTT, Bali, Papua, Kalimantan Timur dan DIY. Deklarasi ini kata dia, merupakan program dari Kemendikbud tahun ini.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa UN harus diselenggarakan jujur dan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS)," tambahnya. Hal tersebut kata dia diharapkan dapat memotivasi siapa saja dan menanamkan semangat kejujuran pada diri masing-masing.
Jadwal UN sendiri kata diam akan dilaksanakan pada 16-19 April untuk SMA/SMK, 23-26 April untuk SMP, dan 7-9 Mei untuk SD. Sementara peserta UN di DIY berdasarkan data terdiri atas SD (48.218), MI (2.085), SMP (41.425), MTs (6.891), SMA IPA (7.862), SMA IPS (7.673) SMA Bahasa (133), MA IPA (892), MA IPS (1.736), MA Bahasa (74), MA agama (490), SMK (24.026).

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost