IGI Targetkan Membagi Sejuta Buku ke Sekolah


JAKARTA - Ikatan Guru Indonesia (IGI) menargetkan dapat membagi buku-buku pengayaan dan pelajaran ke berbagai sekolah di Indonesia.


Buku-buku yang bakal disumbangkan secara gratis ke sekolah-sekolah yang membutuhkan tersebut, antara lain diperoleh dari penerbit buku.

Program membagi buku ke sekolah-sekolah merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Membaca yang digagas IGI. Dukungan perdana untuk program ini, datang dari penerbit Sinergi Pustaka Indonesia dan Smart Grafika.

Sekretaris Jenderal IGI, Mohammad Ihsan, di Jakarta, Senin (9/4/2012), mengatakan, Sinergi dan Smart akan mendedikasikan ratusan ribu buku pengayaan pembelajaran dan ensiklopedia untuk anak-anak Indonesia.

"Kami targetkan bisa membagikan satu juta buku secara nasional," kata Ihsan.

Pada tahap awal, Gerakan Indonesia Membaca dilaksanakan di Jawa Timur dengan tagline: Jatim Membaca. Sekitar 100.000 buku pengayaan pembelajaran jenjang SD dan SMP/madrasah sudah ada di gudang Surabaya.

"Buku yang dibagikan dalam kondisi buku baru, bukan buku bekas. Targetnya adalah sekolah-sekolah yang belum memiliki perpustakaan di kelasnya. Cabang IGI di seluruh Jawa Timur akan memilih sekolah dan mendistribusikannya," jelas Ihsan. Ketua Departemen Peningkatan Mutu Pendidikan IGI Agung Wibowo menambahkan Gerakan Indonesia Membaca ini untuk membudayakan membaca di sekolah.

"Kami ingin mendekatkan buku kepada siswa. Bukan siswa mendekati buku, sehingga buku dengan mudah dijangkau siswa dan dibaca secara rutin sebelum memulai pelajaran," tutur Agung.

Agung berharap, setiap sekolah bisa membudayakan membaca ini. Caranya sangat sederhana, misalnya menetapkan jam membaca buku apa saja di sekolah, di awal sebelum jam pelajaran dimulai, sebelum istirahat, atau sebelum pulang sekolah. IGI akan mengajak sejumlah pihak, baik perorangan maupun perusahaan, untuk bergandengan tangan menggerakkan program ini.

"Dengan membaca, bangsa ini akan semakin besar. Budaya membaca menjadi pondasi peradaban bangsa lebih baik," kata Agung.

Sementara itu Presiden Direktur PT Sinergi Pustaka Indonesia, Hanggoro Santoso, merasa bangga dengan program ini. "Kami berharap sekolah dan anak-anak bisa memanfaatkan buku-buku ini dengan baik. Kami berikan buku-buku baru," ujar Hanggoro.

Sumber : KOMPAS

Guru Dimutasi, Siswa Terpaksa Jadi Guru


Salah satu siswa yang menggantikan posisi guru untuk mengisi pelajaran di kelas, setelah guru kelas mereka dimutasi secara tidak prosedural
PAMEKASAN — Taufiqurrahman, guru kelas di SDN Batukerbuy II, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tiba-tiba dimutasi dari sekolahnya. Pemindahan ini terbilang misterius. Pasalnya, guru tersebut tidak pernah diusulkan oleh sekolahnya untuk dimutasi ke sekolah lain. Apalagi, guru di sekolah tersebut hanya ada dua orang.

Kepala SDN Batukerbuy II Suryo Adi kepada Kompas.com, Senin (9/4/2012), mengatakan, mutasi guru itu diketahui hari ini. Itu pun setelah ada surat tembusan mutasi yang ditandatangani Plt Sekretaris Daerah Pamekasan, Herman Kusnadi, yang dibawa oleh guru yang bersangkutan.
"Dalam surat tembusan itu, guru Taufiq telah dimutasi ke SDN Blumbungan II Kecamatan Larangan. Mutasi itu juga setelah dikonfirmasi kepada Kepala Cabang Dinas, ternyata sama-sama tidak tahu soal mutasi tersebut," terang Suryo Adi.

Adanya surat mutasi itu sungguh mengejutkan pihak sekolah dan Kepala Cabang Dinas sendiri. Suto Wijoyo, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pasean, mengaku tidak tahu soal mutasi guru tersebut. "Saya baru tahu setelah ada surat tembusan itu," terangnya.
Mutasi guru tersebut dianggap tidak prosedural. "Prosedur mutasi itu harus melalui persetujuan kepala sekolah yang bersangkutan dan kepala cabang dinas. Setelah itu baru persetujuan itu diajukan kepada kepala dinas," ungkapnya.

Dengan mutasi satu guru kelas di sekolah tersebut, jumlah guru betul-betul krisis. Yang tersisa hanya satu guru kelas dan satu kepala sekolah. Akhirnya, sekolah mengambil inisiatif agar siswa menggantikan guru yang dimutasi untuk mengisi jam pelajaran. "Kalau kelas dibiarkan kosong, kasihan anak-anak tidak belajar. Apalagi saat ini menjelang pelaksanaan ujian nasional," ujar Suryo Adi

Sumber : KOMPAS

Catat..! Jadwal Beasiswa-beasiswa Tahunan Ini!


The Indonesian International Education Foundation (IIEF) setiap tahunnya menawarkan berbagai beasiswa untuk mahasiswa asal Indonesia. Pada tahun 2012 ini, ada 13 program beasiswa yang bisa Anda coba!

Program Development and Communication Associate IIEF, Annisa Sabrina Hartoto, Selasa (14/2/2012), mengatakan, sebagai lembaga Indonesia non-profit atau lembaga swasta yang mengelola dana-dana dari sponsor (asing dan lokal, baik perusahaan atau pun perwakilan pemerintah), IIEF membuat suatu program yang bisa memajukan bangsa Indonesia lewat pendidikan internasional. Sebanyak 13 program beasiswa yang dibuka pada tahun ini terbagi dalam tiga kelompok, yaitu untuk S-1, S-2 dan S-3, dan non-akademik.

Berikut ini adalah 13 program beasiswa tersebut:

A. Gelar Sarjana S-1

1. GE Foundation Scholar - Leaders Program

Beasiswa ini dikhususkan bagi mahasiswa yang terdaftar di ITB, ITS, IPB, UGM, UI, UNAIR, UNDIP, UNIBRAW, atau UNPAD jurusan MIPA, Ekonomi, dan Teknik. Batas waktu pendaftaran 15 Maret 2012. Untuk informasi selanjutnya, silahkan klik www.scholarshipandmore.org

2. SMBC Global Foundation Scholarship Program

Beasiswa ini khusus ditawarkan kepada mahasiswa tingkat 2 yang terdaftar di UI dan UNPAD jurusan Hukum atau Ekonomi. Pendaftaran dibuka pada bulan November.

3. The Paiton Energy - Indonesian Young Leaders Scholarship Program (IYLSP)

Beasiswa ini khusus ditawarkan kepada mahasiswa tingkat 3 yang terdaftar di ITB, ITS, UNAND, UNBRAW, dan UNDANA. Pendaftaran dibuka pada bulan Oktober.
Catatan: untuk mahasiswa yang ingin mendaftar pada ketiga beasiswa tersebut harus memiliki prestasi akademik yang baik, aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan atau kegiatan sosial dan membutuhkan keuangan.

B. Untuk Masster (S2) dan PhD (S3)

1. Graduate Degree Fellowship Program

Beasiswa yang berasal dari Universitas Hawaii ini ditawarkan kepada mahasiswa lulusan S-1 jurusan Ekonomi, Politik & Keamanan, Lingkungan, Populasi & Kesehatan, dan Pendidikan. Batas waktu pendaftaran 1 November 2012. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik link http://www.eastwestcenter.org/

2. Program To Extend Scholarship And Training To Achieve Sustainable Impacts (PRESTASI)

Beasiswa untuk program S-2 ke Amerika Serikat yang didanai oleh USAID ini ditawarkan untuk jurusan Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup, Ekonomi, Demokrasi, dan Pemerintahan. Kesempatan beasiswa ini terbuka tidak hanya untuk pegawai negeri sipil, tetapi juga wartawan, dan umum. Dengan catatan, ditujukan bagi calon pemimpin muda Indonesia yang bisa menerapkan ilmunya pasca studi. Informasi lebih jauh tentang beasiswa ini, klik http://www.eastwestcenter.org/.

3. The Ford Foundation International Fellowship Program (IFP)

Beasiswa ini diperuntukkan bagi mereka yang kurang terlayani akses ke perguruan tinggi. Mereka dibina untuk memajukan jiwa kepemimpinan dan keadilan sosial sehingga dapat memberikan kontribusi yang luar biasa dalam bidangnya masing-masing di negara mereka sendiri. Namun, saat ini pendaftaran pada program beasiswa ini masih ditutup

C. Non-akademik

1. Asia Pacific Leadership Program

Program ini adalah program pertukaran yang bertujuan untuk melatih jiwa kepemimpinan dan pelatihan di Universitas Hawaii selama 5-9 bulan.  Waktu pendaftaran dapat dilihat pada situs web http://www.eastwestcenter.org/

2. Bellagio Center Residency Program

Beasiswa ini untuk memajukan penelitian dan secara profesional berlangsung selama 4 minggu. Kesempatan ini ditujukan untuk para sarjana, seniman, pemimpin, pembuat kebijakan dan praktisi yang memiliki prestasi baik di bidang mereka. Pendaftaran dibuka pada tanggal 1 Maret hingga 2 Mei 2012. Informasi lebih lanjut, klik http://www.rockefellerfoundation.org/bellagio-center/residency-programs

3. Changing Faces Womens Leadership Program

Event ini adalah seminar kepemimpinan yang digelar di Universitas Hawaii yang diperuntukkan bagi perempuan profesional yang memiliki jiwa kepemimpinan, aktif dalam pengembangan masyarakat, pembangunan perdamaian (pasca-konflik), atau dapat berdialog antarkomunitas dan antaragama, serta memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun. Kapan bisa mendaftarkan diri untuk acara ini? Silakan klik http://www.eastwestcenter.org/

4. Indonesia English Language Study Program (IELSP)

IELSP ini merupakan program beasiswa yang menawarkan kesempatan untuk mengikuti kursus bahasa Inggris di berbagai universitas Amerika Serikat. Program ini di khususkan bagi mahasiswa S1 (semester 5 keatas) di seluruh Indonesia dan harus aktif berorganisasi. Program beasiswa ini didanai oleh Departemen Luar Negeri AS dan Kedutaan Besar AS di Indonesia. Pendaftaran dibuka mulai bulan Oktober. Untuk informasi lebih lanjut silahkan buka situs resminya, yaitu www.iief.or.id

5. Jefferson Fellowship Program

Program ini berdurasi selama tiga minggu yang diisi dengan kegiatan diskusi, serta kursus singkat yang berkaitan dengan media. Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut http://www.eastwestcenter.org/
Pada program ini, peserta akan bertemu dengan para jurnalis dari seluruha dunia dan melakukan kunjungan ke Voice of America. 

6. New Generation Seminar

Program ini adalah seminar kepemimpinan di Universitas Hawaii untuk para generasi muda yang memiliki prestasi dibidang kepemiminan. Kapan pelaksanaan seminar untuk tahun 2012 ini, dapatkan informasinya di situs web http://www.eastwestcenter.org/

7. Summer Seminar on Population

Seminar Populasi dan Kesehatan ini lebih diutamakan untuk para lulusan yang memang ditunjuk dari universitas, instansi pemerintah, atau organisasi swasta yang terlibat dalam populasi dan penelitian kesehatan. Selain itu juga untuk kandidat doktor yang disertasi penelitiannya langsung berkaitan dengan topik lokakarya. Untuk informasi lebih lanjut www.eastwestcenter.org 

Selamat mencoba, semoga berhasil!

Sumber : KOMPAS

Mau Jadi Dosen Bahasa Indonesia di Australia Bergaji Rp 1 Miliar?


Mau menjadi dosen bahasa Indonesia, dengan gaji 1 miliar rupiah per tahun di Australia? Bila Anda memiliki kualifikasi Doktor di bidang humaniora atau Ilmu Sosial berkenaan dengan Indonesia, silakan melamar untuk menjadi dosen di Unversitas New South Wales di Akademi Pertahanan Australia di Canberra (UNSW@ADFA).


Pendaftaran dibuka mulai sekarang sampai 23 April mendatang, dan calon yang diterima akan mulai mengajar 1 Juli 2012. Gaji yang ditawarkan untuk menjadi dosen di sana adalah antara 84 ribu sampai 100 ribu dolar Australia

Pendaftaran dibuka mulai sekarang sampai 23 April mendatang, dan calon yang diterima akan mulai mengajar 1 Juli 2012. Gaji yang ditawarkan untuk menjadi dosen di sana adalah antara 84 ribu sampai 100 ribu dolar Australia (antara Rp 800 juta -sampai Rp 1 miliar).

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, posisi pengajar penuh waktu ini diharapkan akan mengajar bahasa Indonesia dan memperkuat penelitian dalam bahasa Indonesia, dan studi mengenai Indonesia di universitas tersebut. UNSW@ADFA adalah sebuah sekolah untuk para taruna angkatan bersenjata yang berkedudukan di Canberra.

Informasi selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut ini http://hr.unsw.adfa.edu.au/employment/index.html

Kesempatan untuk menjadi dosen bahasa Indonesia di Australia tampaknya semakin langka belakangan ini, karena minat untuk belajar bahasa Indonesia di kalangan warga Australia menurun, menurut salah seorang ahli masalah Indonesia, Greta Nabbs-Keller baru-baru ini. Padahal menurut Nabbs-Keller, keahlian mengenai Indonesia sebenarnya sangat penting bagi keamanan nasional Australia.

Bulan Maret lalu, David Hill dari Murdoch University di Perth menerbitkan sebuah laporan yang menyebutkan turunya minat mempelajari bahasa Indonesia di berbagai universitas di Australia turun 40 persen dalam 10 tahun antara 2001-2010, walau dalam satu dua tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan.

"Pihak keamanan Australia sekarang mengalami kekurangan staf yang bisa berbahasa Indonesia dengan baik, dan juga berkurangnya pemahaman mengenai masyarakat Indonesia, karena semakin sedikit yang belajar ke Indonesia atau berinteraksi dengan masyarakat Indonesia," kata Nabbs-Keller.

Menurut Nabbs-Keller, keahlian warga Australia mengenai Indonesia sangat penting berkenaan dengan tindak terorisme dan bencana alam.

"Ketika terjadi bom Bali tahun 2002, dan juga berbagai penggerebekan terhadap anggota masyarakat Indonesia di Perth, Sydney dan Melbourne, Dinas Keamanan Australia harus mengandalkan pihak luar untuk menganalisa data intelejen yang disita. Tidak ada satupun dinas di bagian di dinas keamanan Australia memiliki ahli Indonesia untuk membantu." kata Nabbs-Keller.


ADELAIDE, KOMPAS

Menilik Perbedaan TOEFL Dan IELTS ?




SOBAT PRAKTIS - Kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu syarat utama untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Untuk mengetahui tingkat kemampuan berbahasa Inggris seseorang, ada beberapa tes yang bisa dijalani. Dua di antaranya adalah Test of English as a Foreign Languange (TOEFL) dan International English Language Testing System (IELTS).  Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara TOEFL dan IELTS?

Beda Tujuan

TOEFL

Tujuan utama dari TOEFL adalah untuk menentukan kemampuan seseorang berbicara, membaca, me
mahami, dan menulis dengan cukup baik untuk mengikuti perkuliahan yang berbasis bahasa Inggris. Pertanyaan-pertanyaan, bahan bacaan, dan bahan mendengarkan, semua dirancang untuk masuk ke tingkat perguruan tinggi.

IELTS

Sementara, tujuan dari IELTS adalah sebagai pelatihan umum. Program IELTS dirancang untuk mereka yang ingin bekerja di luar negeri. Biasanya, banyak perusahaan yang memerlukan karyawan yang bisa berbahasa dan mengerti bahasa Inggris. Untuk itu, mereka memerlukan tes ini. Jadi, bagi mereka yang ingin bermigrasi ke negara seperti Kanada dan Australia, biasanya memerlukan tes ini sebagai persyaratan.

Beda Fokus

TOEFL

TOEFL dirancang untuk pendengar dan pembicara dengan aksen Amerika Utara. Pengucapan, bentuk, dan gaya berbahasa Inggris disesuaikan dengan cara berbahasa orang Amerika Utara.

IELTS

Sedangkan IELTS dirancang sesuai dengan berbagai aksen dan situasi. Gaya menulis dan aksen mempersatukan ke dalam tes yang memang dirancang untuk menirukan aksen dan gaya dari berbagai negara. Ini menjadikan IELTS lebih ideal bagi mereka yang ingin menguji kemampuan bahasa Inggris mereka. Tetapi, tidak berpatokan pada berbicara dan membaca dengan gaya berbahasa Inggris Amerika Utara.

Beda Struktur

IELTS

Pendaftar yang mengambil tes IELTS biasanya diminta untuk melengkapi empat modul (berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan). Setelah itu, para pendaftar akan menerima sebuah berkas atau skor yang ditampilkan pada formulir laporan IELTS. Skor tertinggi bernilai 9, ini berarti orang tersebut benar-benar kompeten di semua bidang.
Tes mendengar dan berbicara sama pada kedua versi tes akademik dan ujian umun, tetapi untuk tes membaca dan menulis tidak. Ujian IELTS memakan waktu 2 jam 45 menit. Tes mendengarkan, membaca, dan menulis harus diselesaikan pada hari yang sama. Sedangkan tes berbicara membutuhkan waktu seminggu, sebelum atau setelah tes tertulis.

TOEFL

Sistem pendftaran TOEFL, biasanya dapat diambil secara online atau secara langsung di tempat yang telah ditentukan. Bila diambil secara online, pendaftar memiliki waktu empat jam untuk menyelesaikan tes membaca, mendengar, menulis, dan berbicara. Setiap tes memiliki batas waktu sendiri. Tes secara langsung serupa strukturnya dengan tes online, tetapi memiliki lebih banyak pada ujian tes tertulisnya dibandingkan dengan tes berbahasa. Keduanya serupa, hanya formatnya yang berbeda.

Versi internet, TOEFL memiliki skor tertinggi 120 dan terendah 0. Sedangkan versi tercetak (secara langsung) berkisar antara skor 310 dan 577 dengan poin berbeda tiap bagian, tetapi tidak termasuk bagian menulis pada nilai akhir.

Cara terbaik untuk memutuskan mana tes yang akan diambil adalah dengan mencari tahu tes mana yang mereka inginkan untuk melamar masuk ke perusahaan atau sekolah masing-masing.

Selamat mencoba!

red : Fajar
sumber : KOMPAS.com

Pesan Sang Guru


Ahad, 28 Juni 2009, terguncanglah mata hati saya. “Guru adalah pejuang rakyat yang bekerja tanpa pamrih walaupun ketika di rumah harus bergelut dengan segala kebutuhan dan kondisi hidup yang serba sulit. Menjadi guru tak boleh didasari oleh niat untuk sekadar mengisi lowongan pekerjaan. Guru bukan pekerjaan main-main karena yang dihadapinya adalah anak-anak yang kelak akan menentukan arah perubahan masa depan bangsa. Anak-anak adalah rumah masa depan kita,” urai sosok guru yang telah pensiun di tahun 1990-an ini.

Monica Balubun, itu namanya. Kisahnya sangat menarik untuk dicermati. 76 tahun lalu, dirinya lahir di Maluku Tenggara. Semasa menjadi guru, beliau sudah terbiasa mengajar di tiga kelas. Karena dulu, di sana hanya terdapat sekolah-sekolah yang gurunya hanya ada 2 orang. Kondisi alam pula yang menuntut beliau harus menggunakan sampan untuk bisa sampai ke sekolah, berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya.

Walau demikian, semangat untuk mengabdi tak pernah surut. Gaji sampai di tangan 6 bulan sekali pun, bukan masalah berarti bagi dirinya. Sebaliknya, kerja ekstra malah sering beliau lakukan demi anak didiknya. Les tambahan jadi agenda rutin yang dilakukannya demi mencapai prestasi belajar para siswanya. Berapa rupiah para siswa harus bayar? Nol rupiah.

“Tuhan akan selalu kasih kebijakan dan pengertian. Maka, katong (kita) sebagai guru tak boleh takut pada pimpinan, tapi takut dan berdoalah pada Tuhan, karena ia penilai kita yang sesungguhnya,” urainya singkat ketika ditanya soal profesionalisme guru.

Nenek setengah baya yang pernah menjadi anggota DPRD provinsi Maluku periode 1999 – 2004 ini pun tak pernah merasa sudah pensiun jadi guru. Karena, baginya guru bukan status, tapi fungsi. Jadi, jangan heran kalau beliau selalu menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan anak-anak berseragam sekolah untuk sekadar berbagi pengalaman & nasihat hidup.

Menawan suaranya, Mengundang isi perkataannya, Melayani dengan kasih sayang (3M), itulah prinsip hidup sang guru dari bumi Pattimura ini. Suara yang menawan akan membuat setiap orang terpesona. Bagi guru, penting punya suara yang bisa didengarkan siswa, terutama dalam situasi pembelajaran di ruang kelas. 

Yang lebih penting lagi, suara itu memiliki daya tarik bagi siswa karena mengandung kata-kata yang penuh kebijaksanaan. Siswa selalu disadarkan akan pentingnya belajar & bekerja keras untuk mengejar cita-cita masa depan mereka. Mendidik siswa dengan kasih sayang, inilah tingkat kesempurnaan hidup seorang guru. Siswa adalah segalanya. Segalanya untuk siswa.

Saya tak bisa berkata-kata lagi. Takjub akan kisah perjuangan hidupnya menjadi guru. Bu guru yang satu ini pun mengajarkan satu hal penting, jadilah guru yang baik atau tidak sama sekali. Profesi guru, bukanlah jalan untuk memuaskan hasrat dunia. Sesungguhnya, menjadi guru adalah amanah yang hanya bisa diemban oleh orang-orang pilihan. Apakah orang pilihan itu Anda?

 
republika.co.id

Penulis : Asep Sapa'at
Teacher Trainer di Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa

RUMUS DASAR JARIMATIKA




SOBAT PRAKTIS - Jarimatika (singkatan dari jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan menggunakan jari tangan. Metode ini ditemukan oleh Ibu Septi Peni Wulandani.
Meski hanya menggunakan jari tangan, tapi dengan metode jarimatika kita mampu melakukan operasi bilangan KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang) sampai dengan ribuan (atau mungkin lebih?)

Metode ini sangat mudah diterima anak. Mempelajarinya pun sangat mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya selalu tersedia. Bahkan saat ujian kita tidak perlu khawatir “alat”nya akan disita atau ketinggalan karena alatnya adalah jari tangan kita sendiri.

Sebagai gambaran: dalam Jarimatika tangan kanan digunakan untuk satuan dan tangan kiri digunakan puluhan dan ratusan.

Angka 1 diwakili oleh jari telunjuk, 2 diwakili jari telunjuk dan jari tengah demikian seterusnya sampai 4 ditunjukkan ketika jari telunjuk sampai kelingking terbuka.

Angka 5 diwakili oleh jempol saja. Lalu 6 ditunjukkan dengan jempol dan telunjuk, demikian seterusnya hingga angka 9 ditunjukkan jika semua jari tangan kanan terbuka.

Contoh : 1 + 5 + 3 – 2 = 7

1 (buka jari telunjuk)
+5 (buka jempol)
+3 (buka jari tengah, jari manis, kelingking)
-2 (tutup jari kelingking dan jari manis)

Sampai disini kita akan mendapati jempol, jari telunjuk dan jari tengah terbuka dan ini menunjukkan angka 7.

Jika sudah terbiasa, maka dengan sendirinya jari-jari akan bergerak dengan lincah.
Metode Jarimatika ini bisa digunakan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan sampai dengan 9999 dan untuk operasi perkalian/pembagian 2-3 digit (atau bahkan lebih)?

Untuk Tekhnik Dasar Jarimatika Mungkin Rumus Dibawah Ini Bisa Membantu

Teknik Jarimatika

1)Penjumlahan dan Pengurangan

 Tangan Kanan sebagai satuan dan tangan kiri sebagai puluhan.

 Tangan Kanan:

 - Telunjuk dibuka = 1
 - (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 2
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 3
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 4
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 5
 - (Jempol + Telunjuk) dibuka = 6
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 7
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 8
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 9

 Tangan Kiri:

 - Telunjuk dibuka = 10
 - (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 20
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 30
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 40
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 50
 - (Jempol + Telunjuk) dibuka = 60
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 70
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 80
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 90


Penggunaan metode :

Dibandingkan dengan metode lain, metode “Jarimatika” lebih menekankan
pada penguasaan konsep terlebih dahulu baru ke cara cepatnya,
sehingga anak-anak menguasai ilmu secara matang.
Selain itu metode ini disampaikan secara fun,
sehingga anak-anak akan merasa senang dan gampang bagaikan “tamasya belajar”.

Tumbuhkan Kepekaan Lewat Coretan Gambar




SOBAT PRAKTIS - Kegiatan menggambar sesungguhnya adalah bagian dari curahan pikiran, imajinasi, dan emosi, yang dituangkan ke dalam kertas. Kegiatan ini juga bisa membuat anak lebih peka pada lingkungannya sehingga sensitivitas emosinya terasah.

Untuk dapat menggambar dengan baik, menurut Wedha Abdul Rasyid, ilustrator profesional, diperlukan keselarasan antara apa yang di pikiran dengan kemampuan motorik, termasuk koordinasi tangan dan mata.

"Untuk mahir memvisualkan sebuah bentuk dengan baik anak perlu diberi kesempatan mengeksplor lingkungannya sehingga referensinya menjadi kaya," katanya dalam acara peresmian Sinar Dunia Book Factory di Kidzania Jakarta.

Karena itu orangtuanya sebaiknya tidak overprotektif terhadap anak-anaknya. "Bagaimana anak bisa mengenal bentuk kucing, bunga, atau rumput, kalau ia hanya diperbolehkan main di dalam rumah sepanjang hari. Biarkan anak mengenal lingkungannya," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog, dalam kesempatan yang sama.

Ditambahkan oleh Wedha, pada dasarnya kegiatan menggambar tidak bisa diajarkan. "Cara mengajari menggambar yang paling baik adalah dengan tidak mengajarinya," cetus pria yang pernah menjadi ilustrator novel Lupus ini.

Meski menyerahkan sepenuhnya pada kreativitas anak, namun Wedha menyarankan agar orangtua terus merangsang imajinasi anak. Misalnya dengan memberi komentar positif dan pujian atas karya anak sehingga anak merasa nyaman dan senang. Selain itu, berikan fasilitas berupa kertas gambar dan peralatan menggambar lainnya.

"Intinya adalah berlatih terus-menerus sampai anak mahir memvisualkan bentuk-bentuk dalam coretan. Hanya dengan melihat sebuah benda, kalau anak memang berbakat ia akan bisa meresapi dan membuatnya menjadi gambar," katanya.

(Red : Fajar Iswanto)
Sumber : Kompas

Siswa Miskin tapi Cerdas Berhak Kuliah


Siapa pun berhak kuliah (Ilustrasi)
SOBAT PRAKTIS - Pemerintah menjanjikan akan memberikan beasiswa bagi siswa cerdas yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan kuliahnya. Beasiswa tersebut tersedia dalam program bantuan biaya pendidikan bidik misi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Prof Musliar Kasim dalam acara dialog dengan 200 siswa SMA atau sederajat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/3).

"Tidak ada alasan bagi siswa cerdas dari keluarga tidak mampu untuk tidak bisa kuliah, pemerintah akan beri beasiswa," kata Musliar.

Musliar mengatakan, bidik misi yang merupakan singkatan dari Beasiswa Pendidikan Bagi Mahasiswa Berprestasi, yang dikhususkan untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan memiliki prestasi yang baik dan konsisten semasa sekolah di jenjang SMA.  

Beasiswa bidik misi ini diberikan sejak pertama kali calon mahasiswa mendaftar sebagai mahasiswa. Jika ia lulus, maka beasiswa ini menjadi salah satu bantuan khusus untuk meringankan biaya kuliah. 
  
Pada 2012, diberikan kesempatan kepada 30.000 mahasiswa untuk mendapatkan bantuan pendidikan. Jumlah yang diterima oleh penerima beasiswa bidik misi adalah Rp 600.000/bulan, atau Rp 2,4 juta/semester.   

Persyaratan pendaftaran program Bidik Misi siswa SMA/SMK/MA/MAK atau sekolah sederajat lainnya yang akan lulus pada 2012, lulusan 2011 yang bukan penerima bidik misi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing- masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN).   

Selain itu, usia paling tinggi pada saat mendaftar yakni 21 tahun, kurang mampu secara ekonomi yang ditandai dengan pendapatan kotor gabungan orangtua/wali sebesar-besarnya Rp 3 juta/bulan, pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp 600 ribu/bulan, dan pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya Strata 1 (S1) atau Diploma 4.    

"Jalurnya dapat melalui jalur undangan dan ujian tulis. Anda semua dapat memahami dan memanfaatkan program bantuan beasiswa ini, sesuai persyaratan yang ada," ujar mantan Rektor Universitas Andalas itu.  
 
Untuk peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur ujian tulis dan seleksi mandiri, harus memiliki potensi akademik memadai, yaitu masuk dalam 30 persen terbaik di sekolah untuk semester 4 dan 5 bagi yang akan lulus tahun 2012 atau semester 5 dan 6 bagi lulusan tahun 2011.  
  
Sedangkan SNMPTN jalur undangan hanya diperuntukkan bagi yang akan lulus pada 2012 serta memiliki prestasi akademik tinggi dan konsisten berdasarkan pemeringkatan oleh kepala sekolah, yaitu masuk dalam peringkat terbaik di sekolah yang sama pada semester 3, 4 dan 5 dengan ketentuan berdasarkan akreditasi (akreditasi sekolah untuk SMA dan MA atau akreditasi jurusan/bidang keterampilan untuk SMK dan MK).

"Khusus SNMPTN jalur tulis, jika masuk 10 besar tetapi tidak mampu membiayai kuliah, silahkan lapor Pak Rektor karena akan dijamin oleh pemerintah dengan program beasiswa Bidik Misi itu," ujar Musliar.      

Kemdikbud melalui Ditjen Dikti pada tahun anggaran 2012 menganggarkan Rp1,56 triliun lebih untuk bantuan biaya pendidikan dan beasiswa.

Red (Fajar Iswanto)
Sumber : ANT

Bingung Menentukan Topik Esai? Ini Tipsnya!


Esai (Ilustrasi)

SOBAT PRAKTIS - Kunci keberhasilan membuat esai sebagai salah satu syarat beasiswa terletak pada topik, bagaimana Anda menjabarkannya, dan menampilkan hal-hal menarik bagi yang membacanya. Tema yang unik pasti akan menarik perhatian. Bingung memilih topik? Ada sejumlah hal yang bisa Anda jadikan panduan dalam memilih dan menentukan topik. Apa saja?

1. Buat daftar topik
Sebelum memilih dan menentukan topik, ada baiknya Anda membuat daftar-daftar topik yang sesuai dan potensial untuk digarap. Daftar ini akan memberikan batasan pada Anda agar bekerja pada lingkup yang Anda kuasai. Setelah membuat daftar, mulailah persempit daftar topik potensial tersebut.

2. Hilangkan topik yang tidak bisa diperluas
Dari daftar topik yang sudah dibuat, pilihlah mana yang akan menjadi fokus penulisan Anda. Cobalah untuk memperluas topik itu. Kalau kemudian Anda berpikir bahwa topik tersebut memiliki peluang kecil untuk dikembangkan, segera ganti topik. Yang jelas, topik yang dipilih harus Anda kuasai dan memberikan keleluasaan untuk dikembangkan.

3. Hilangkan klise
Dalam membuat esai, pilihlah topik yang tidak klise alias hanya mengulang hal yang sering dibahas. Jika hal ini terjadi, saatnya Anda untuk beralih ke topik lain. Inti dari penulisan esai adalah untuk menonjolkan kemampuan Anda. Jika ingin memeriksa esai itu kembali, Anda harus merasa bahwa sebelumnya tidak pernah membaca tulisan itu.

4. Jangan memilih topik yang "mengiba"
Banyak permintaan untuk menulis esai mengenai kehidupan Anda. Biasanya, hal-hal yang diingat adalah kisah-kisah yang tragis. Meski diperbolehkan, Anda harus berhati-hati apakah dengan hal itu akan menyebabkan topik Anda menjadi buruk atau menyedihkan. Sebaiknya tulislah kisah-kisah yang positif tentang diri Anda.

5. Singkirkan topik yang sensitif/menyinggung
Ada sejumlah masalah yang harus Anda hindari saat memilih topik. Salah satunya, hindari yang bisa menyinggung perasaan orang lain. Misalnya, terkait kelompok tertentu, agama, atau kelompok politik. Kecuali hal itu memang berkaitan dengan kehidupan Anda.

6. Jangan sampai berbohong!
Tak perlu berambisi membuat esai yang fantastis dengan berbagai "bumbu" berlebihan atas sebuah peristiwa yang terjadi dalam hidup Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah jujur. Tulislah setidaknya lima paragraf tentang pribadi Anda yang sesungguhnya. Penilai akan mengetahui apakah Anda jujur atau tidak. 

7. Singkirkan hal negatif
Esai adalah kesempatan bagi Anda untuk memberikan kesan baik kepada tim penilai. Maka, hindarilah menceritakan hal kecil yang justru memberikan penilaian negatif terhadap Anda. 

8. Tuliskan esai mengenai diri Anda
Salah satu tujuan penulisan esai yang menjadi syarat beasiswa adalah menceritakan tentang diri Anda, bukan orang lain. Jangan takut terhadap apa yang mereka pikirkan. Biarkan Anda menulis sesuai dengan gaya penulisan dan topik yang mengekspresikan tentang siapa Anda. Cara terbaik untuk menulis sebuah esai adalah dengan membiarkan kepribadian Anda muncul. Setiap topik yang Anda berikan harus terlihat seperti tulisan Anda.

9. Buang bagian yang tidak penting
Jika menurut Anda topik yang dipilih tidak memberikan kesan, maka jangan digunakan. Secara sederhana, pilihlah topik yang bisa meninggalkan kesan abadi bagi tim penilai. Sulit bagi mereka membedakan tulisan satu dengan tulisan lainnya. Oleh karena itu, Anda harus bekerja keras untuk dapat menonjolkan tulisan Anda. Untuk melakukan ini, Anda perlu menghilangkan topik yang tidak penting.

10. Pilih topik final
Setelah mereview hal-hal di atas, maka saatnya Anda menentukan topik. Pilih topik yang tersisa dari daftar yang telah dibuat dan paling sesuai dengan Anda.
Selamat mencoba!

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/19/09295215/Bingung.Menentukan.Topik.Esai.Ini.Tipsnya.

Inilah 10 Provinsi dengan Hasil UKA Tertinggi


Menuju Sertifikasi (Ilustrasi)

SOBAT PRAKTIS - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akhirnya mengumumkan hasil akhir uji kompetensi awal (UKA) guru tahun 2012 yang telah dilaksanakan pada bulan Februari 2012 lalu. Dengan nilai rata-rata 50,1 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didaulat mendapat predikat sebagai provinsi dengan nilai rata-rata UKA tertinggi.

Mendikbud Mohammad Nuh membeberkan, setelah DIY, posisi 10 besar provinsi dengan nilai rata-rata tertinggi disusul oleh DKI Jakarta (49,2), Bali (48,9), Jawa Timur (47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0), Kepulauan Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1) dan Banten (41,1).

Seperti diwartakan, untuk hasil tertinggi nasional adalah 97,0 dan nilai terendah adalah 1,0. Berdasarkan itu, dalam perhitungan Kemdikbud, hasil rata-rata nasional UKA 2012 adalah 42,25 yang mencakup seluruh peserta dari jenjang TK sampai jenjang SMA.

"Itu yang tertinggi, dan dengan berat hati, saya harus menyebutkan bahwa lima provinsi yang memperoleh nilai rata-rata terendah, adalah Maluku (34,5), Maluku Utara (34,8), Kalimantan Barat (35,40), Kalimantan Tengah (35,5), dan Jambi (35,7)," kata Nuh kepada para wartawan, di gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3/2012).

Dijelaskan Nuh, dalam pelaksanaan UKA 2012, ada 285.884 guru yang mendaftar. Akan tetapi, yang mengikuti ujian hanya 281.016 orang guru. Sedangkan sisanya 4.868 orang guru tidak mengikuti ujian. "Mungkin yang tidak mengikuti ujian ini karena alasan sakit atau lainnya," imbuhnya.

Jika dilihat dari kualifikasi pendidikannya, kata Nuh, 211.858 peserta UKA merupakan lulusan S1, 34.614 peserta lulusan D2, 19.039 orang guru lulusan SMA, dan sisa lainnya lulusan SMP, SMA, D1, D3, S2 dan S3. "Dari ratusan ribu guru yang mengikuti uji kompetensi yang lulusan S3 hanya 9 orang. Tapi mungkin saja jurusan S3 yang diambil bukan jurusan pendidikan," kata Nuh.

Dengan adanya hasil tersebut, Nuh menyimpulkan bahwa distribusi nilai UKA 2012 perlu dirancang secara khusus untuk pendidikan dan latihan guru dalam rangka sertifikasi serta perencanaan yang matang.

"Yakni, mulai dari metodologi dan materi agar kompetensi guru setelah mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) memperoleh hasil yang signifikan," tukasnya. Untuk diketahui, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi guru untuk mengikuti UKA. Misalnya seperti memiliki kualifikasi akademik S1/D4.

Bagi guru yang belum memiliki kualifikasi tersebut (lulusan pendidikan menengah) tetap bisa mengikuti UKA asalkan pada 1 Januari 2012 usianya telah memasuki 50 tahun dengan masa kerja sebagai guru minimal 20 tahun.

UKA 2012 bertujuan untuk melakukan pemetaan, seleksi kelayakan, dan sebagai tiket masuk ke proses selanjutnya sebelum dinyatakan sebagai guru profesional dan berhak mendapatkan tunjangan profesi. Karena untuk mendapatkan tunjangan profesi, masing-masing guru harus melewati UKA, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), dan Uji Kompetensi Akhir. 

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/16/2212161/Inilah.10.Provinsi.dengan.Hasil.UKA.Tertinggi

Baca Dan Berhitung Bukan Porsi PAUD


PAUD (Ilustrasi)

SOBAT PRAKTIS - Kesadaran memberikan pendidikan bagi anak-anak usia dini kini semakin berkembang. Berbagai sekolah berlomba-lomba menerapkan berbagai metode pendidikan untuk anak usia dini. Namun, orangtua sebaiknya lebih bijaksana memilih metode pendidikan yang tepat.

Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, anak-anak berusia balita (bawah lima tahun) yang mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) seharusnya tidak diberikan pendidikan baca tulis dan hitung (calistung).

"Kurikulum yang ada dibuat PAUD itu seharusnya didesain lebih pada sosialisasi pendidikan kepada anak, seperti berkenalan kepada temannya, bagaimana berinteraksi dan sosialisasi; bukan calistung. Berhitung itu seharusnya dimulai dari kelas I SD," ungkapnya dalam acara media edukasi bertajuk "Mengenali Gejala Stres pada Anak" yang diadakan oleh lembaga konseling Personal Growth di Jakarta.

Dengan diajarkannya calistung pada PAUD ini, ia menilai anak-anak menjadi stres. Demikian pula dengan orangtua dan gurunya yang ikut stres, dan akan berdampak ketika menghadapi ujian nasional.

"Anak kita yang PAUD tidak bisa baca tulis, orangtuanya stres karena tidak bisa memasukkannya ke SD. Begitu seterusnya karena tidak sesuai grade. Ini dikarenakan sistem kurikulumnya memaksa anak harus bisa baca tulis," paparnya.

Kurikulum seperti itu, katanya, seperti sistem target yang harus diselesaikan. Seharusnya sistem pendidikan menggunakan sistem yang dapat membuat anak didik nyaman dan senang saat belajar.

"Kalau sekarang, misalnya, ketika guru tidak bisa hadir di kelas, anak-anak senang. Tidak merasa seperti ada yang kurang. Di sinilah salahnya," lanjutnya.

Menurut psikolog Ratih Ibrahim, seharusnya di setiap keluarga terbangun sebuah kesadaran bahwa pendidikan bukan hanya dari sekolah. Alternatif pendidikan itu bisa disediakan oleh orangtua.

"Sebetulnya, paling penting, itu disediakan oleh orangtua karena mereka kenal dengan baik psikologis perkembangan anaknya," ujar Ratih yang juga Direktur Personal Growth, dalam acara yang sama.

Dengan demikian, kata Ratih, kalau orangtua percaya diri akan anaknya dan gaya mendidik mereka, maka anak akan menemukan potensi mereka. "Ini yang tidak bisa diukur dengan nilai," katanya.

Sumber :http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/21/1331215/Baca.dan.Berhitung.Bukan.Porsi.PAUD

RPP-ku Untukku, RPP-mu Untukmu




Kisah ini dimulai ketika saya berencana untuk melakukan penelitian tentang profil dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika di kalangan guru-guru SD/MI.  Dengan bantuan seorang teman yang menjadi wakasek kurikulum di sekolahnya, setelah mendapat izin dari kepala sekolah, saya meminta beliau untuk mengumpulkan contoh dokumen RPP yang pernah dibuat & dilaksanakan oleh rekan sejawatnya di kelas.

Namun, proses pengumpulan tak semudah yang dibayangkan. Batas waktu yang saya tentukan untuk mengumpulkan seluruh dokumen RPP tak dapat ditepati. Sampai akhirnya, semua dokumen RPP yang diminta berhasil dikumpulkan. Lantas, ketika teman saya melaporkan hasil kerjanya, saya penasaran bertanya, “Adakah masalah di sekolah sehingga guru-guru terlambat mengumpulkan dokumen RPP yang saya minta?”

Secara lugas teman saya memberikan keterangan, “Maaf teman, sebagian guru cenderung tidak membuat RPP pada saat mengajar. Malah ketika saya minta dokumen RPP-nya dikumpulkan, ada sebagian guru yang berdalih RPP-nya tak usah dikumpulkan karena merasa sudah diwakili oleh RPP temannya yang sudah dikumpulkan”.

Geli rasanya mendengar penjelasan ada sebagian besar guru yang merasa tak usah memberikan contoh dokumen RPP-nya karena sudah diwakili oleh RPP milik temannya yang sudah dikumpulkan. Apakah RPP seorang guru bisa mewakili RPP guru lainnya? Jika karakteristik siswa yang ditangani satu guru & guru lainnya berbeda, apakah dapat dibenarkan jika RPP guru yang satu dengan guru lainnya persis sama? Bukankah pembelajaran bersifat pribadi, mungkinkah RPP yang dibuat bersifat kolektif? Banyak pertanyaan yang spontan muncul sesaat setelah mendengar penjelasan dari teman saya tadi.
Ibarat seorang insinyur bangunan, dia bertanggung jawab merencanakan rancang bangun yang dapat dipahami oleh tukang bangunan. Ketika rancang bangun dibuat dengan baik, maka jelas hal ini sangat memudahkan para tukang bangunan untuk mengeksekusi program pembangunan. Tetapi tidak sebaliknya. Karena insinyur bangunan tidak membuat rancang bangun dengan baik, maka alamat gagalnya proses pembangunan sangat terbuka lebar.

Bagaimana dengan guru? Setali tiga uang, merencanakan pembelajaran yang baik akan memuluskan langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih dari itu, RPP memiliki manfaat luar bisa jika dibuat sebaik mungkin oleh guru.

Clark & Lampert (1986) menyatakan, “Functions of teacher planning include allocating instructional time for individuals and groups of students, composing student groupings, organizing daily, weekly, and term schedules, compensating for interruptions from outside the classroom and communicating with substitute teachers”. Salah sendiri jika strategi mengajar tidak efektif dijalankan, salah sendiri jika keberhasilan belajar siswa tidak pernah mencapai ketuntasan minimal, bisa jadi semua berawal karena tak membuat rencana pembelajaran dengan baik.

Salah adalah bagian dari proses belajar, namun jika kesalahan tak pernah diperbaiki berarti tidak ada itikad baik untuk berubah. Percayalah, RPP bukan sekadar soal administrasi melainkan cara terbaik untuk memastikan proses pembelajaran berkualitas dengan hasil belajar siswa yang luar biasa.

Pada hakikatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ciri RPP yang baik hendaknya mengikuti beberapa kaidah berikut, (1) memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar siswa, (2) langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, (3) langkah-langkah pembelajaran dibuat serinci mungkin, sehingga jika RPP digunakan oleh guru lain karena tidak bisa hadir, maka RPP tersebut tetap mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda (TIM Penyusun Panduan RPP – PSG Rayon 2 UNIMED).

Tak ada satu alasan apa pun yang bisa menjelaskan seorang guru boleh meng-copy paste RPP punya satu guru untuk digunakan oleh guru lainnya. Proses copy paste berarti mengabaikan prinsip kejujuran, karena mengajar di kelas sendiri pasti berbeda dengan situasi di kelas lainnya. Walaupun satu guru mengajar di kelas yang sama, namun tentu setiap guru memiliki gaya mengajar berbeda untuk disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswanya & karakteristik kelas yang diajarnya.

 “Analysis of Mathematics Instructional Design as an Instrument for Mathematics Teaching Reform”, judul makalah yang pernah saya sajikan di Event Seminar Nasional Matematika UNPAD-UI pada akhir Desember 2008 silam. Isi makalah ini berupa laporan penelitian saya tentang profil dokumen RPP Matematika di kalangan guru-guru SD/MI di Bogor.

Kegelian saya bertambah luar biasa jika melihat hasil penelitian itu, (1) sebagian besar guru tidak dapat mengintegrasikan hubungan antara tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran; (2) sebagian besar guru cenderung menggunakan metode tunggal, yaitu metode ceramah sebagai sebuah strategi mengajar; (3) sebagian besar guru cenderung hanya mengevaluasi kemampuan hapalan siswa (kemampuan berpikir tingkat rendah).

Setelah saya coba pahami kenyataan yang terjadi, akhirnya saya tidak merasa aneh lagi jika RPP satu guru dengan guru lainnya hampir mirip isinya. Misal, ada beberapa guru yang membuat prosedur pembelajaran sama, seperti dimulai dari doa, apersepsi, ceramah, latihan soal, pembahasan, penutup, dan diakhiri dengan doa lagi. Ini tanda guru belum paham makna dari RPP.

Satu guru tidak paham cara membuat RPP, lalu dia keliru membuat RPP. Karena guru lain beranggapan RPP temannya yang keliru itu baik, maka copy paste RPP punya teman jadi pilihan. Fatal akibatnya, siswalah yang akhirnya jadi korban karena gurunya tidak paham apa dan bagaimana seharusnya membuat RPP yang baik. Karena aku bukan kamu dan kamu bukan aku, seharusnya guru-guru serempak berkata RPP-ku untukku, RPP-mu untukmu…

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost